A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Perkembangan
pendidikan Islam pada beberapa tahun terakhir ini menghadapi berbagai
problemetika pemikiran dan problematika sosial. Di antaranya berkembangnnya
pahamkegamaan yang monolitik dan intoleran yang dibangun dari pemikiran dan
ideology tertenetu. Dari konteks ini terlihat bahwa dunia pendidikan islam
beserta institusi-institusi yang ada di dalamnya tidak berkembang dan dibangun
di dalam wailyah yang netral.[1]
Karena selalu terbangun konstruks social, mediasi budaya, intervensi politik,
dan basis ideology tertentu.
Trend yang berkembang
dalam dunia pendidikan Islam pada akhir-akhir ini adalah fenomena radikalisme
pemikiran kegamaan pada lembaga-lembaga pendidikan sepreti pesantren, madrasah
dan sekolah.hal ini dibuktikan oleh kasus-kasus terorisme dan kekerasan yang
pada umumnya dilakukan oleh orang-orang yang merupakan keluaran dari lembaga
pendidikan Islam yang memiliki motivasi ideology keislaman yang kental, dimana
ideology tersebut juga merupakan doktrin agama. Sebagaimana diketahui bahwa
fenomena tentang relasi idealisme kegamaan (baca ideology agama) dengan
kekerasan kadang terjadi di dalam sejarah pergulatan dan persaingan antar agama
dalam meneguhkan potensi ideologis maupiun politis di tengah masyarakat.
[1] Paulo Freire mangatakan
“The Naturality Of Education Is One Of
Fundamental Connotation Of The Naïve Vision Of Education, yang dapat dimaknai
bahwa pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari
kepentingan, begitu pula dengan pendidikan, pendidikan selalu didasarkan
pada filsafat, teori,konsep, dan worldview
tertentu. Praktek pendidikan tidak bisa dipisahkan dari filsafat yang
melandasinya, baik itu praktis-pragmatis, konservatif, liberal, progresif,
liberatif, atau idealis, dengan demikian pendidikan tidak bias dipisahkan dari
relasi-relasi antara pengetahuan,kekuasaan dan ideology. M. Agus Nuryanto,
Isu-isu kritis dalam pendidikan “Nizar Ali dan Sumedi, Antologi Pendidikan Islam (Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga & Idea Press, 2010) hlm.114,M.Agus
Nuryanto, Mazhab Pendidikan Kritis:
Menyingkap Relasi Pengetahuan,Politik Dan Kekuasaan (Yogyakarta: Risist Book,
2008) hlm.1-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar